Mengenal Arsip, Fungsi, Tujuan, Manfaat, dan Jenis Arsip
A. PENGERTIAN ARSIP
Arsip adalah kumpulan dokumen bersejarah dalam format apapun atau
fasilitas fisik tempat mereka disimpan. Arsip biasanya berisi sumber-sumber
primer yang terakumulasi selama masa hidup suatu organisasi atau individu,
kemudian disimpan untuk menunjukkan ke orang lain fungsi organisasi atau
individu tersebut.
Tapi, arsip berbeda dengan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.
Arsip memiliki ciri khusus, seperti harus autentik dan terpercaya sebagai alat
bukti sah, informasinya utuh dan sesuai asal-usul serta aturan asli.
Arsip Digital
Arsip digital adalah arsip yang dibuat dan digunakan dalam bentuk
elektronik. Digital arsip berasal dari arsip tercetak yang diubah menjadi
angka, atau arsip “lahir” dalam bentuk digital. Hal yang perlu diperhatikan
dalam bentuk, aksesnya dan keamanan dari arsip itu sendiri.
B. FUNGSI-FUNGSI ARSIP
Secara umum, arsip berfungsi sebagai alat informasi dan alat bukti
yang bisa digunakan untuk masa mendatang. Semua bentuk pengarsipan pasti
memiliki nilai guna arsip, yang bisa dibedakan menjadi dua fungsi kearsipan,
antara lain:
1.
Fungsi Primer
Fungsi primer arsip adalah nilai guna arsip yang
berdasarkan kepentingan pencipta arsip sebagai penunjang ketika tugas sedang
berlangsung atau setelah kegiatan selesai. Arsip ini harus mencakup nilai guna
keuangan, nilai guna hukum, nilai guna administrasi, dan nilai guna teknologi
hingga ilmiah.
2.
Fungsi Sekunder
Fungsi sekunder arsip adalah nilai guna arsip yang berdasarkan
kegunaan. Bukan lagi pada pencipta arsip, melainkan bagi kepentingan lembaga
atau instansi pemerintah, swasta, perorangan dan kepentingan umum lain sebagai
bahan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.
Fungsi sekunder arsip ini termasuk dalam nilai guna pembuktian dan
nilai guna informasi.
Fungsi Arsip Menurut Undang-undang
Ada pula fungsi arsip berdasarkan Undang-undang No.7 7 tahun 1971
Pasal 2 antara lain:
1.
Fungsi Dinamis
Arsip memiliki fungsi dinamis, yang mana diperlukan dalam proses
pelaksanaan dan perencanaan secara langsung. Maksudnya, arsip bisa digunakan
dan diperlukan untuk kegiatan sehari-hari suatu perusahaan secara langsung.
Fungsi dinamis arsip juga memiliki arti yang berubah-ubah nilai dan
maknanya. Dalam hal ini, arsip yang dinamis terbagi menjadi 3 macam, yakni
arsip aktif, arsip semi aktif dan arsip inaktif. Ketiga macam arsip yang
memiliki fungsi dinamis itu dibedakan tergantung keperluan penggunaannya.
2.
Fungsi Statis
Arsip juga memiliki fungsi statis, yang mana tidak bisa digunakan
langsung dalam proses penyelenggaran maupun perencanaan. Maksudnya, arsip
statis tidak bisa digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Maka, arsip
yang masuk dalam kelompok arsip statis memiliki taraf nilai abadi yang bisa
dipertanggungjawabkan
C. TUJUAN ARSIP
Arsip memiliki peranan penting sebagai sumber informasi dan alat
pengawasan yang dibutuhkan sebuah organisasi dalam melakukan perencanaan,
analisis data, pengembangan, perumusan kebijakan hingga pengambilan keputusan.
Nah berikut ini adalah tujuan kearsipan yang perlu kamu ketahui:
1.
Menghemat tempat penyimpanan
Tujuan pertama arsip adalah menghemat tempat penyimpanan. Tempat
penyimpanan ini bisa berupa wadah, rak, laci, lemari, bangunan atau lainnya
untuk menyimpan sesuatu. Anda bisa menyimpan berkas atau barang-barang penting
dalam satu tempat yang disebut sebagai arsip.
2.
Menjaga kerahasiaan
Tujuan penyimpanan arsip juga menjaga kerahasiaan. Karena, arsip
biasanya berupa berkas atau barang benda yang penting dan berpengaruh bagi
banyak orang. Sehingga Anda harus menyimpannya dengan baik dan aman agar tak
sembarang orang bisa mengaksesnya.
3.
Menjaga kelestarian
Arsip biasanya tidak hanya berupa berkas atau barang penting, tetapi
juga barang benda yang unik atau mengandung nilai sejarah sehingga perlu dijaga
dan disimpan dengan baik. Hal inilah yang membuat arsip memiliki tujuan untuk
menjaga kelestarian, sehingga barang benda bersejarah ini bisa menjadi pelajaran
bagi generasi selanjutnya.
4.
Menjaga arsip tetap baik dan aman
Arsip juga bertujuan untuk menyimpan berkas atau barang benda penting
dengan baik, aman dan teratur. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan, bila
sewaktu-waktu arsip tersebut dibutuhkan.
5.
Mempermudah pencarian arsip
Bila Anda menyimpan berkas-berkas dan barang benda penting dalam satu
arsip. Maka, Anda akan lebih mudah mencarinya jika sewaktu-waktu membutuhkan
berkas atau barang benda penting tersebut. Jadi, pastikan pula tempat
penyimpanan arsip Anda ada di satu tempat yang sama. Hal inilah yang membuat
arsip memiliki tujuan untuk mempermudah pencarian arsip.
6.
Menjaga arsip-arsip penting
Arsip juga bertujuan untuk menjaga berkas-berkas atau barang bendang
penting yang mungkin harus dipertanggungjawabkan ke depannya atau dilestarikan.
Karena itulah, pengarsipan juga bertujuan untuk menjaga pertanggungjawaban
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan kemasyarakatan.
7.
Menghemat waktu dan tenaga
Anda akan lebih cepat mencari berkas-berkas atau barang benda penting,
bila menyimpannya dalam satu arsip. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari
pemborosan tenaga dan waktu dalam pencarian arsip yang dibutuhkan
D. MANFAAT ARSIP
Arsip tidak hanya bermanfaat sebagai sumber informasi. Menurut Mulyadi
melalui bukunya Pengelolaan Arsip Berbasis Otomasi (2016) mengatakan bahwa
arsip memiliki 2 kegunaan, antara lain:
1.
Sebagai sumber informasi
Sumber informasi adalah medis yang berperan penting bagi seseorang
dalam menentukan sikap dan keputusan untuk bertindak. Anda bisa memperoleh
sumber informasi secara bebas dari teman, kerabat, guru, buku-buku, film atau
video, termasuk arsip.
Arsip bermanfaat sebagai sumber informasi penting yang menyangkut
suatu kegiatan maupun organisasi. Misalnya, arsip yang berisi surat pertemuan
dan surat undangan.
2.
Sebagai sumber yuridis
Sumber yuridis bisa diartikan sebagai sumber hukum. Arsip bermanfaat
sebagai sumber yuridis, karena bisa menjelaskan hak dan kewajiban yang harus
dilakukan oleh pihak bersangkutan. Misalnya, arsip surat perjanjian hutang
piutang atau surat perjanjian kerja dan sebagainya.
3.
Sebagai sumber sejarah
Sejarah adalah kajian tentang masa lampau, khususnya berkaitan dengan
manusia. Arsip bisa menjadi sumber sejarah yang harus dilestarikan, diabadikan
atau disimpan dengan baik. Misalnya, arsip surat serah terima jabatan atau
sejarah terbentuknya sebuah perusahaan.
4.
Sebagai sumber ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan yang pasti.
Arsip juga bisa berisi tentang ilmu pengetahuan yang harus disimpan
bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Misalnya, arsip karya penelitian atau laporan
hasil uji coba.
E. JENIS-JENIS ARSIP
Ada banyak jenis-jenis arsip yang terbagi menjadi beberapa kelompok
dengan bentuk, isi, tujuan dan kepemilikan yang berbeda-beda, antara lain:
1. Jenis-jenis arsip berdasarkan
kepemilikannya
Jenis arsip berdasarkan kepemilikannya terbagi menjadi 2 macam, yakni
arsip yang berasal dari Lembaga pemerintahan dan instansi pemerintah atau
swasta.
a. Arsip dari Lembaga pemerintahan
Arsip Nasional RI sebagai inti organisasi Lembaga Kearsipan
Nasional yang disebut Arsip Nasional Pusat (Arnapus).
Arsip Nasional RI yang berada di masing-masing Daerah
Tingkat I disebut dengan Arsip Nasional Daerah (Arnasda).
b. Arsip dari instansi pemerintah atau swasta
·
Arsip primer merupakan arsip asli, bukan Salinan
atau tembusan.
·
Arsip sekunder merupakan arsip yang berupa
Salinan dan tembusan.
·
Arsip sentral merupakan arsip yang disimpan pada
pusat arsip atau arsip yang dipusatkan penyimpanannya atau sentralisasi.
·
Arsip unit merupakan arsip penyimpanan yang
dilakukan oleh masing-masing unit di mana arsip itu dibuat atau desentralisasi.
2. Jenis-jenis arsip berdasarkan fungsinya
Jenis arsip berdasarkan fungsinya terbagi menjadi 3 macam, yakni arsip
aktif, arsip inaktif dan arsip statis.
a. Arsip aktif
Arsip aktif adalah arsip yang
masih digunakan terus-menerus untuk kelangsungan pekerjaan di lingkungan unit
pengolahan suatu organisasi.
b. Arsip inaktif
Arsip inaktif adalah arsip yang
frekuensi penggunaannya sudah mulai menurun dan pengelolaannya oleh unit
sentral dalam suatu organisasi atau instansi.
c. Arsip statis
Arsip statis adalah arsip yang tidak
lagi digunakan terus-menerus bagi organisasi maupun instansi. Tapi, arsip
statis ini digunakan untuk kepentingan masyarakat umum karena memiliki nilai
kebangsaan dan digunakan sebagai referensi saja.
3. Jenis-jenis arsip berdasarkan isinya
Jenis arsip berdasarkan isinya terbagi menjadi 5 macam, yakni
financial record, inventory record. personnel record, sales record dan
production record.
a. Financial record
Arsip bisa berisi financial
record yang merupakan arsip berupa catatan-catatan mengenai masalah keuangan,
antara lain:
·
Arsip tentang tata cara mengajukan kredit
·
Arsip tentang tata cara pembayaran uang
·
Arsip tentang jumlah uang yang harus dibayar
·
Arsip tentang tanggal pembayaran atau pelunasan
hutang
b. Inventory record
Arsip juga bisa berisi inventory
record, yakni arsip berupa catatan yang berhubungan dengan keadaan barang
dagangan (goods), antara lain:
·
Arsip berisi jumlah dan macam-macam persediaan
barang
·
Arsip berisi harga barang-barang tersebut
·
Arsip berisi lokasi atau tempat barang tersebut
·
Arsip berisi keadaan fisik barang
·
Jenis-jenis arsip berdasarkan fisiknya
4. Jenis-jenis arsip berdasarkan fisiknya
terbagi menjadi 2 macam, antara lain:
a. Arsip tertulis
Arsip tertulis adalah arsip
berupa tulisan atau tertulis, seperti surat dinas, akta dan sebagainya.
b. Arsip visual
Arsip visual adalah arsip berupa
gambar, lukisan atau pahatan yang bisa dilihat, seperti relief, poster, dan
sebagainya.
5. Jenis-jenis arsip berdasarkan
kepentingannya
Jenis-jenis arsip berdasarkan kepentingannya terbagi menjadi 4 macam,
seperti vital record, important record, useful record, dan non essential
record.
a. Vital record
Arsip vital record merupakan
warkat yang memiliki nilai penting bagi suatu organisasi atau instansi,
sehingga harus disimpan dengan baik dan aman selama organisasi itu masih
berdiri.
b. Important
record
Arsip important record merupakan
warkat yang memiliki fungsi besar dalam jangka waktu lama atau 3 tahun lebih,
sehingga perlu disimpan dengan baik. Contohnya, arsip berupa surat perjanjian
sewa dan sebagainya.
c. Useful record
Arsip useful record merupakan
warkat yang memiliki fungsi dalam jangka waktu biasa. Jenis ini harus disimpan
sesuai dengan daftar retensi atau lamanya penyimpanan. Arsip jenis ini paling
banyak jumlahnya di sebuah organisasi, seperti arsip surat-surat kantor.
d. Non essential record
Arsip non essential record merupakan
arsip yang kegunaannya langsung habis setelah selesai dibaca. Arsip jenis ini tidak perlu disimpan dalam
file, tetapi bisa langsung dimusnahkan atau cukup ditulis dalam catatan agenda. Misalnya, arsip berupa undangan rapat dan
lain-lain.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!